Mata sebagai alat optik dan satu-satunya alat optik yang dibawa manusia
sejak lahir atau secara alami manusia sudah dibekali mata sebagai salah satu
alat indera di samping alat indera yang lain. tanpa mata kita tidak dapat melihat keindahan alam semesta ini, tidak bisa melihat sesama makhluk ciptaan-Nya, untuk itu sudah dan harus patut bagi kita semua untuk selalu bersyukur atas kenikmatan ini yang diberikan pada diri kita, sehingga kita semua bisa merasakan kebesaran Allah SWT.
Mata
sebagai indera penglihat merupakan alat optik yang sangat penting. Bagian bagian
penting mata ditunjukkan pada gambar berikut.
- Kornea adalah lapisan paling depan mata berbentuk lengkung dilapisi oleh lapisan tembus cahaya
- Aqueus Humor, adalah cairan di belakang kornea yang berfungsi sebagai pembias cahaya yang masuk ke mata.
- Lensa kristalin, sering pula disebut dengan lensa mata adalah bagian bening, kenyal berserat berbentuk lensa berfungsi untuk mengatur pembiasan sianr yang masuk ke mata.
- Iris, adalah selaput yang berbentuk celah lingkaran dan berperan dalam memberikan warna pada mata. Misalnya ada mata berwarna hitam, biru dan merah.
- Pupil , adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris yang berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Misalnya pada saat siang dengan cahaya matahari yang terik maka iris akan menyempit sedangkan pada saat senja iris akan melebar.
- Retina adalah bagian mata ynag berfungsi untuk menangkap bayangan benda yang berada dibagian belakang bola mata. Retina terdiri dari sel-sel syaraf yang sangat komplek yang berhubungan dengan otak. Bayangan yang dibentuk di retian adalah bayangan nyata, terbalik, diperkecil.
- Otot siliar adalah otot yang mengatur ketebalan lensa kristalin. Sehingga dapat mengatur panjang fokos dari lensa kristalin tersebut yang berbentuk lensa cembung.
- Vitreus Humor adalah cairan bening atau tembus cahaya yang mengisi bola mata
- Syaraf optik, sayaraf ini berfungsi meneruskan sinyal dari bayangan yang diterima oleh retina ke otak.
Proses
melihat dapat dijelaskan sebagai berikut:
Berkas sinar dari objek menuju ke mata,
kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata dan terbalik
di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan ke otak
sehingga terjadi kesan melihat.
Pada
retina terdapat cekungan yang dinamakan Bintik
Kuning dan
di pusat bintik kuning tersebut syaraf penglihatan paling peka dibandingkan
tempat lain pada retina. Pada bagian yang paling peka tersebut indera
penglihatan paling kuat dan dinamakan Fovea. Agar mata dapat
melihat objek secara jelas, bayangan objek tersebut haruslah tepat berada di
tempat itu.
Jika
bayangan suatu objek terbentuk di daerah syaraf optik, maka objek tersebut tidak
terlihat. Daerah ini dinamakan Bintik
Buta.
Jumlah cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil yang bertindak sebagai diafragma.
Ukuran lubang pupil dapat membesar atau mengecil tergantung kuat lemahnya
cahaya yang menuju ke mata. Jika cahaya yang menuju ke mata terlalu kuat (terang),
lubang pupil mengecil dan sebaliknya jika cahaya yang menuju ke mata lemah
(redup) lubang pupil membesar.
Dalam
keseharian, mata harus mengamati objek-objek yang jaraknya berbeda-beda dari
yang sangat dekat sampai yang sangat jauh dari mata. Dengan menerapkan prinsip
pembentukan bayangan oleh lensa cembung pada mata kita, maka lensa mata harus
dapat membentuk bayangan dari objek yang dilihat pada bintik kuning (tepatnya
pada Fovea).
Agar
bayangan selalu terbentuk pada bintik kuning, meskipun objek yang dilihat berada
di dekat maupun jauh dari mata, maka lensa mata harus harus mengubah kecembungannya.
Untuk melihat objek yang sangat dekat, otot mata harus makin tegang sehingga
lensa mata makin cembung (berakomodasi). Sedangkan pada waktu melihat objek
yang letaknya jauh, otot mata tidak perlu tegang (otot mata dalam kondisi
rileks).
Mata
memiliki keterbatasan jarak pandang, baik jarak yang paling dekat maupun jarak
yang paling jauh dari mata. Titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan
jelas oleh mata (berakomodasi maksimum) disebut titik
dekat (punctum proximum). Sedangkan titik
terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (tidak berakomodasi)
disebut titik jauh (punctum remotum).
Mata
normal orang dewasa memiliki titik dekat antara 20 - 30 cm (biasanya diambil sebesar
25 cm), sedangkan titik jauhnya berada di jauh tak berhingga. Kemampuan berakomodasi
sangat menentukan titik dekat mata, semakin kuat daya akomodasi semakin semakin
kecil jarak titik dekatnya (titik dekat lebih dekat ke mata). Sebaliknya,
semakin lemah daya akomodasi semakin jauh letak titik dekatnya,
Dengan
bertambahnya usia, kemampuan berakomodasi otot mata makin lemah sehingga letak
titik dekatnya makin menjauhi mata. Jarak titik dekat mata bervariasi sesuai
dengan usia, kira-kira sebagai berikut:
- Usia 10 – 30 tahun, titik dekat: 7 – 14 cm
- Usia 30 – 60 tahun, titik dekat: 22 – 200 cm
Cacat
Mata
Pada
umumnya cacat mata disebabkan oleh tidak sempurnanya sistem optik mata. Cacat
mata yang biasa dijumpai misalnya:
- Rabun dekat (Hipermetropi)
- Rabun jauh (Miopi)
- Mata tua (Presbiopi)
- Astigmatisma
1. Rabun
Dekat (Hipermetropi)
Penderita
rabun dekat tidak dapat melihat secara jelas objek yang letaknya dekat dengan
mata (hanya dapat melihat objek yang letaknya jauh dari mata). Rabun dekat atau
hipermetropi merupakan cacat
mata yang terjadi karena lensa mata tidak dapat mencembung atau tidak dapat berakomodasi
sebagaimana mestinya. Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauh tak berhingga
terfokus dan membentuk bayangan di belakang retina (jadi benda tidak terlihat
jelas).
Letak
titik dekat mata hipermotrop lebih jauh dibandingkan letak titik dekat mata normal.
Untuk menolong penderita rabun dekat diperlukan kacamata berlensa cembung (+),
yang bersifat mengumpulkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi membentuk
bayangan maya di titik dekat mata dari objek yang berada pada jarak baca normal.
2. Rabun
Jauh (Miopi)
Rabun
jauh atau miopi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidak dapat
menipis sebagaimana mestinya. Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauh tak
berhingga terfokus dan membentuk bayangan di depan retina (jadi benda tidak terlihat
jelas). Jadi titik jauh mata tidak berada di jauh tak berhingga, tetapi pada jarak
tertentu dari mata. Dengan demikian, penderita rabun jauh tidak dapat melihat objek
yang sangat jauh (tak berhingga).
Penderita
miopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa negatif (cekung), yang bersifat
menyebarkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan Mata Miopi,
bayangan di depan retina Mata Miopi, ditolong dengan lensa cekung (-),
maya di titik
jauh mata dari benda yang berada di jauh tak berhingga. Dengan demikian, benda
yang berada di jauh tak berhingga akan membentuk bayangan tepat di retina,
sehingga terlihat jelas.
3. Presbiopi
(mata tua)
Mata
tua atau presbiopi banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Cacat mata ini disebabkan
oleh berkurangnya daya akomodasi mata (otot mata sudah lemah). Akibatnya, baik
titik dekat maupun titik jauh mata letaknya bergeser, yaitu titik dekat bergeser
menjauhi mata, sedangkan titik jauh bergeser mendekati mata.
Dengan
demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat secara jelas, baik objek yang
berada pada jarak baca normal maupun yang berada di tempat sangat jauh. Untuk
menolong penderita ini, digunakan kacamata berlensa ganda, yaitu lensa untuk
melihat jauh dan lensa untuk membaca.
4. Astigmatisma
Cacat
mata ini disebabkan oleh bentuk permukaan kornea mata yang tidak sferis, artinya kelengkungan pada satu bidang
tidak sama tajamnya dengan kelengkungan pada bidang yang lain. Akibatnya, suatu
bingkai horisontal dan bingkai vertikal tidak dapat difokuskan dengan baik
secara bersamaan. Untuk menolong penderita ini, digunakan kacamata berlensa silindris.
Sumber : Fisika Dasar
Drs. Joko Sudomo, MA
0 komentar:
Posting Komentar